POTENSI KEMAMPUAN ANTIBAKTERI EKSTRAK Artemisia vulgaris TERHADAP Escherichia coli dan Staphylococcus aureus
DOI:
https://doi.org/10.30862/psnmu.v7i1.3Keywords:
antibakteri, DDH, Artemisia vulgaris, artemisinin, KLTAbstract
Obat jenis antibiotik sering digunakan sebagai zat anti terhadap bakteri patogen yang masuk ke dalam tubuh. Namun, penggunaan antibiotik sintetik dapat menimbulkan efek samping tidak nyaman bagi pasien, sehingga perlu upaya pencarian sumber antibakteri yang bersifat aman. Tumbuhan herba Artemisia vulgaris banyak dikonsumsi untuk mengatasi demam dan anti malaria. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi A. vulgaris sebagai agen antibakteri terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Sampel tanaman diambil dari perkebunan teh Pusat Penelitian Teh dan Kina, Gambung, Bandung. Ekstraksi tanaman secara maserasi menggunakan pelarut etanol. Uji antibakteri menggunakan metode difusi tiga dimensi. Deteksi kualitatif adanya artemisinin dalam ekstrak menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Kemampuan ekstrak artemisia dalam menghambat pertumbuhan bakteri uji (nilai diameter daya hambat/DDH) meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi (DDH 7,0 -8,4 mm), tetapi masih lebih kecil dari kemampuan antibiotik standar tetrasiklin. Uji menggunakan KLT menunjukkan bahwa ekstrak mengandung senyawa artemisinin